Kata pengantar
Segala puji bagi Allah yang
telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa
pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan
baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang "pertunjukan musik tradisional", yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang "pertunjukan musik tradisional", yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Daftar isi
Kata pengantar....................................... 1
Daftar isi.................................................. 2
Latar belakang........................................ 3
Rumusan masalah.................................. 4
Pembahasan.......................................... 4-5
Kesimpulan.............................................. 6
Latar belakang
Latar Belakang Istilah Estetika baru muncul
pada tahun 1750 oleh seorang filsuf minor yang bernama Alexander G. Baumgarten
(1714-1762). Istilah itu dipungut dari bahasa Yunani kuno, aisthetika, yang
berarti kemampuan melihat lewat penginderaan. Baumgarten menamakan seni itu
sebagai pengetahuan sensoris, yang dibedakan dengan logika yang dinamakannya
pengetahuan intelektual. Tujuan estetika adalah keindahan, sedangkan tujuan
logika adalah kebenaran (Sumardjo, 2000 : 25). Estetika digunakan oleh
Alexander Baumgarten dalam arti cabang filsafat sistematis yang menempatkan
keindahan dan seni sebagai objek telaahnya. Sejak itu istilah estetika dipakai
dalam bahasan filsafat mengenai benda-benda seni. Estetika yang berasal dari
bahasa Yunani "aisthetika" berarti hal-hal yang dapat diserap oleh
panca indra. Oleh karena itu, estetika sering diartikan sebagai persepsi indra
(sense of perception). Alexander Baumgarten (1714- 1762), seorang filsuf jerman
adalah yang pertama memperkenalkan kata aisthetika, sebagai penerus pendapat
Cottfried Leibniz (1646-1716). Estetika adalah salah satu cabang filsafat.
Secara sederhana, estetika adalah ilmu yang membahas keindahan, bagaimana bisa
terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya. Pembahasan lebih lanjut
mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari nilai-nilai sensoris,
yang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa. Estetika merupakan
cabang yang sangat dekat dengan filosofi seni. Meskipun awalnya sesuatu yang
indah dinilai dari aspek teknis dalam membentuk suatu karya, namun perubahan
pola pikir dalam masyarakat akan turut mempengaruhi penilaian terhadap
keindahan.
Rumusan masalah
1.Nilai-nilai estetika musik pagellu
Pembahasan
Nilai-nilai estetika musik
Tarian pagellu
memiliki banyak nilai-nilai estetika yaitu pada :
1.
Manik-manik
Manik adalah sejenis benda yang relatif sangat kcil
yang berlubang di tengahnya sebagai tempat untuk dimasuki sejenis benang atau
tali dan selanjutnya dirangkai sebagai untaian. Keindahan manik ini tergantung pada
bahan yang dipakai, bentuknya zat warna yang ditambahkan keterampilan dan
teknik pembuatannya. Seorang ahli manik dari Amerika, Peter Francis Jr.
mengatakan “Manik adalah benda indah. Setiap butir merupakan karya seni kecil.
Sesungguhnya manik adalah bentuk seni pertama yang dikenal di mana pun. Semua
orang menggemarinya: tidak ada yang tidak menggunakannya!”
2.
Gendang
gendang dapat menghasilkan bunyi-bunyian yang berbeda dari setiap
pukulan yang di mainkan orang
3.
Gerakan tarian
Gerakan-gerakan tarian pagellu memiliki makna yang
berbeda pada setiap gerakannya. Seluruh "gerak tari" pada tarian
Pa'gellu', dipicu oleh Bunyian To Ma'lambuk Pare lan Issong Pandan ( Lesung
Melintang ). Inspirator dari tari Pa'gellu' ini bukanlah orang sadar yg
meliuk2kan tubuhnya saat mendengarkan bunyi Issong Pandan tsb, melainkan To
Maro ( Wanita Gila ). Jadi kajian kenapa "kaki menjinjit" itu
spontanitas.
Tari Pagellu
sangat popular dikalangan masyarakat sejak dahulu. Menurut kalangan mereka
Pa’gellu adalah alat untuk melahirkan rasa keindahan, rasa pujaan, rasa gembira
dalam bentuk gerakan badan, terutama tangan dan telapak tangan, beserta
jari-jari. Pa’gellu erat dengan keyakinan Toraja.
Pagellu erat
sekali hubungannya dengan kepercayaan orang-orang Toraja pada masa lalu, yaitu
sebelum agama Islam dan agama Kristen masuk di Toraja. Menurut kepercayaan Aluk
Todolo (Aluk Meman). Yakni kini masih ada yang menganut, Puang Matua (Allah
Yang Maha Esa, ada ditempat yang tertinggi dan kuasanya mengatur semua isi
dunia). Manusia datang padanya untuk bertobat, menyampaikan permintaan,
berterima kasih dan sebagainya dengan melalui persembahan (pemujaan). Tuhan itu
di pujanya dengan Rambu Tuka’ berjenis-jenis Naro, Bua’ Suru’ yang semuanya
memerlukan pujaan lahir batin dari manusia. Pujaan lahir ialah dengan
mengadakan persembahan yaitu berupa atau persembahan hewan (kerbau, babi, ayam)
malo bulanna su’ding pa’todinganna = hewan yang memenuhi syarat.
Pagellu’
salah satu alat pemujaan dalam Rambu Tuka’ kepada Tuhan yang telah memberi
hujan, memelihara padi-padi, tanam-tanaman serta menolak wabah penyakit dan
lain-lain. Pagellu’ dalam kehidupan orang-orang Toraja; peristiwa-peristiwa
disawah, menabur bibit, menanam padi, mengawasi padi, menumbuk, menampik dan
lain-lain.
Menghalau burung
pipit, menghalau segala yang dapat mengganggu tumbuh-tumbuhan, maka seluruh
gerak-gerak ini, peristiwa ini dikenangkan setelah panen selesai.
Gerakan-gerakan ini dilakonkan dalam bentuk teratur bilamana diadakan
pengucapan syukur atas selesainya panen. Dasar gerak inilah terciptanya tari
Pagellu’.
Kesimpulan
Tarian pagellu adalah salah satu alat pemujaan kepada tuhan yang maha
esa ,yang telah memberikan rejeki mereka.
No comments:
Post a Comment