Penyebab seseorang melakukan tindakan bunuh diri
Bunuh diri merupakan tindakan yang di larang keras dalam ajaran agama . karena bunuh diri adalah suatu tindakan yang mendahulukan kehendak TUHAN YANG MAHA ESA. Sebagian orang menganggap tindakan bunuh diri adalah solusi yang paling jitu untuk menyelesaikan suatu masalah dan ini beberapa penyebab seseorang melakukan tindakan bunuh diri
1. Depresi
sekitar 60% dari semua kasus bunuh diri dilakukan oleh orang yang mengalami gangguan suasana hati(galau). Gangguan ini cukup luas, meliputi depresi berat, yaitu gangguan yang ditandai dengan perubahan suasana hati secara ekstrim. Orang yang mengalami depresi berkepanjangan sangat berisiko bunuh diri.
2. Gangguan mental
Sekitar 30% kasus bunuh diri dilakukan oleh orang yang memiliki gangguan mental selain gangguan suasana hati(galau). Misalnya gangguan stres pasca trauma, gangguan kepribadian, gangguan tidur, gangguan makan , dan kondisi lainnya. Orang yang memiliki 2 gangguan mental sekaligus paling beresiko bunuh diri.
3. Konsumsi alkohol
Alkohol menyebabkan depresi, mengurangi hambatan untuk melakukan bunuh diri dan memicu penilaian buruk pada diri sendiri. Faktor-faktor ini juga berkaitan dengan kekerasan dan pelecehan yang juga meningkatkan kemungkinan bunuh diri.
4. Efek samping obat
Beberapa kasus bunuh diri merupakan akibat efek samping obat resep atau kombinasi obat resep. Chantix, obat untuk mengatasi kebiasaan merokok memiliki efek samping ini. Kombinasi obat yang buruk juga bisa menyebabkan overdosis dan mematikan.
5. Luka emosional
Penolakan, penghinaan atau rasa malu dapat mendorong orang untuk melakukan bunuh diri. Penolakan sosial yang dialami sering menyebabkan isolasi sosial yang juga meningkatkan risiko bunuh diri.
6. Rasa bersalah
Rasa bersalah akibat menyaksikan atau mengalami penyiksaan, pelecehan, pertempuran, pembantaian atau kekerasan bisa menjadi penyebab bunuh diri pada beberapa kasus.
7. Menderita penyakit parah
Orang yang sakit parah atau menderita penyakit kronis, lumpuh, cacat atau kehilangan anggota tubuh terkadang melakukan bunuh diri. Orang yang mengalami kondisi ini melakukan bunuh diri karena rasa sakit atau ketidaknyamanan yang berhubungan dengan kondisinya. Bisa juga karena rasa sedih akibat kehilangan fungsi tubuh atau penampilan yang buruk.
8. Kehilangan dan kesedihan
Kesedihan dan kehilangan juga berkaitan dengan bunuh diri. Kehilangan orang yang penting, pekerjaan, status sosial, jabatan, aset keuangan, kesehatan, atau sesuatu yang lain biasanya memicu kesedihan. Kehilangan dan kesedihan dapat memicu krisis eksistensial di mana orang yang berduka tidak dapat melihat alasan untuk terus hidup. Krisis yang sama juga dapat terjadi ketika kehilangan status sosial dan sumber daya atau jaminan keuangan.
No comments:
Post a Comment