Tuesday, 27 January 2015

seks bebas



TUGAS PENJAS

SEKS BEBAS


DISUSUN OLEH:

YOHANES ALBERT

KELAS : X MIA 1

SMA NEGERI 1 LAMASI
TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015





KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul “seks BEBAS”yang mana makalah ini disususn bertujuan untuk memenuhi tugas Pancasila. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbtasan dalam penyajian data dalam makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini berguna dan dapat menambah pengetahuan pembaca.
Demikian makalah ini penulis susun, apabila ada kata-kata yang kurang berkenan dan banyak terdapat kekurangan, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.























  
DAFTAR ISI
SAMPUL                                                                                                     1
KATA PENGANTAR                                                                                 2
DAFTAR ISI                                                                                               3
PENDAHULUAN                                                                                       4
                   LATAR BELAKANG                                                              4
RUMUSAN MASALAH                                                                             5
PEMBAHASAN                                                                                          5-9
KESIMPULAN DAN SARAN                                                                    10
DAFTAR PUSTAKA                                                                                  10




























  

  





PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG MASALAH
Fenomena seks bebas di Indonesia semakin memprihatinkan. Data dari hasil survey (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) KPAI di 33 provinsi dari Januari sampai Juli 2008 menunjukan 62,7% remaja SMP tidak perawan. (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) BKKBN
tahun 2009 menyebutkan hal yang sama bahwa terdapat 22,6% remaja menganut seks bebas. Yayasan (Diskusi Kelompok Terarah) DKT menyatakan bahwa 89% remaja tidak setuju adanya seks pranikah, namun kenyataan yang terjadi di lapangan 82% remaja punya teman yang
melakukan seks pranikah (news.okezone.com).Survey yang dilakukan (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) BKKBN tahun 2008 menyebutkan 63% remaja di beberapa kota
besar di Indonesia telah melakukan seks pranikah. Jabodetabek 51%, Bandung 54%, Surabaya
47% dan Medan 52%. Tahun 2006, (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia) PKBI menyebutkan, pertama kisaran umur pertama kali yakni 13-18 tahun melakukan hubungan seks.Kedua, 60% tidak menggunakan alat atau obat kontrasepsi.Ketiga, 85% dilakukan di rumah sendiri .Kasus remaja yang hamil diluar nikah meningkat signifikan. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial (B2P3KS), Departemen Sosial Republik Indonesia (Depsos RI) melakukan penelitian pada tahun 2007, dilakukan disebuah kota di pulau Jawa. Yang paling menarik adalah melihat fakta populasi yang berdasarkan pendidikan. Antara tahun 2002-2005, remaja (usia 10-24 tahun) yang mengalami KDT (Kehamilan tidak dikehendaki) terbanyak adalah yang memiliki pendidikan perguruan tinggi alias mahasiswi(59,22%), remaja yang berpendidikan SMU (17,70%) dan yang paling kecil SMP (1,63%).



















RUMUSAN MASALAH
v Pengertian seks bebas
v Dampak dari seks bebas
v Cara menghindari
v Cara menanggulai

PEMBAHASAN

Pengertian seks bebas secara umum

seks bebas adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual terhadap lawan jenis maupun sesama jenis yang dilakukan di luar hubungan pernikahan mulai dari necking, petting sampai intercourse dan bertentangan dengan norma-norma tingkah laku seksual dalam masyarakat yang tidak bisa diterima secara umum.

Menurut para ahli :

v  Kartono (1977) merupakan perilaku yang didorong oleh hasrat seksual, dimana kebutuhan tersebut menjadi lebih bebas jika dibandingkan dengan sistem regulasi tradisional dan bertentangan dengan sistem norma yang berlaku dalam masyarakat.

v  Desmita (2005) pengertian seks bebas adalah segala cara mengekspresikan dan melepaskan dorongan seksual yang berasal dari kematangan organ seksual, seperti berkencan intim, bercumbu, sampai melakukan kontak seksual, tetapi perilaku tersebut dinilai tidak sesuai dengan norma karena remaja belum memiliki pengalaman tentang seksual.

v  Nevid dkk (1995) mengungkapkan bahwa perilaku seks pranikah adalah hubungan seks antara pria dan wanita meskipun tanpa adanya ikatan selama ada ketertarikan secara fisik. Maslow (dalam Hall & Lindzey, 1993) bahwa terdapat kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi manusia, salah satunya adalah kebutuhan fisiologis mencakup kebutuhan dasar manusia dalam bertahan hidup, yaitu kebutuhan yang bersifat instinktif ini biasanya akan sukar untuk dikendalikan atau ditahan oleh individu, terutama dorongan seks.

v  Cynthia (dalam Wicaksono, 2005) seks juga diartikan sebagai hubungan seksual tanpa ikatan pada yang menyebabkan berganti-ganti pasangan.

v  Sarwono (2003) menyatakan, bahwa seks bebas adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual baik dengan lawan jenis maupun sesama jenis, mulai dari tingkah laku yang dilakukannya seperti sentuhan, berciuman (kissing) berciuman belum sampai menempelkan alat kelamin yang biasanya dilakukan dengan memegang payudara atau melalui oral seks pada alat kelamin tetapi belum bersenggama (necking, dan bercumbuan sampai menempelkan alat kelamin yaitu dengan saling menggesek-gesekan alat kelamin dengan pasangan namun belum bersenggama (petting, dan yang sudah bersenggama (intercourse), yang dilakukan diluar hubungan pernikahan.


Dampak dari seks bebas
  1. Menciptakan kenangan buruk. Apabila seseorang terbukti telah melakukan seks pranikah atau seks bebas maka secara moral pelaku dihantui rasa bersalah yang berlarut-larut. Keluarga besar pelaku pun turut menanggung malu sehingga menjadi beban mental yang berat.
  2. Mengakibatkan kehamilan. Hubungan seks satu kali saja bisa mengakibatkan kehamilan bila dilakukan pada masa subur. kehamilan yang terjadi akibat seks bebas menjadi beban mental yang luar biasa. Kehamilan yang dianggap “Kecelakaan” ini mengakibatkan kesusahan dan malapetaka bagi pelaku bahkan keturunannya.
  3. Menggugurkan Kandungan (aborsi) dan pembunuhan bayi. Aborsi merupakan tindakan medis yang ilegal dan melanggar hukum. Aborsi mengakibatkan kemandulan bahkan Kanker Rahim. Menggugurkan kandungan dengan cara aborsi tidak aman, karena dapat mengakibatkan kematian.
  4. Penyebaran Penyakit. Penyakit kelamin akan menular melalui pasangan dan bahkan keturunannya. Penyebarannya melalui seks bebas dengan bergonta-ganti pasangan. Hubungan seks satu kali saja dapat menularkan penyakit bila dilakukan dengan orang yang tertular salah satu penyakit kelamin. Salah satu virus yang bisa ditularkan melalui hubungan seks adalah virus HIV.
  5. Timbul rasa ketagihan. Sekalisaja melakukan hubungan seksual akan mengakibatkan ketagihan untuk melakukan hubungan seksual.

Cara menghindari seks bebas
adanya kasih sayang, perhatian dari orang tua dalam hal apapun serta pengawasan yang tidak bersifat mengekang.
Salah satu faktor terbesar yang mengakibatkan remaja kita terjerumus ke dalam prilaku seks bebas adalah kurangnya kasih sayang dan perhatian dari orang tuanya. Perilaku seks bebas pada remaja saat ini sudah cukup parah. Peranan agama dan keluarga sangat penting untuk mengantisipasi perilaku remaja tersebut. Sebagai makhluk yang mempunyai sifat egoisme yang tinggi maka remaja mempunyai pribadi yang sangat mudah terpengaruh oleh lingkungan di luar dirinya akibat dari rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Tanpa adanya bimbingan maka remaja dapat melakukan perilaku menyimpang. Untuk itu, diperlukan adanya keterbukaan antara orang tua dan anak dengan melakukan komunikasi yang efektif. Mungkin seperti menjadi tempat curhat bagi anak-anak anda, mendukung hobi yang diinginkan selama kegiatan tersebut positif untuk dia. 
Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap media komunikasi.
Pada usia remaja, mereka selalu mempunyai keinginan untuk mengetahui, mencoba dan mencontoh segala hal. Seperti dari media massa dan elektronik yang membuat remaja seringkali terpicu untuk mengikuti seperti yang ada dalam tayangan tersebut. Oleh karena itu, diperlukan adanya pengawasan dalam hal tersebut. Mungkin dengan mendampingi mereka saat melihat tayangan tersebut. 
Menambah kegiatan yang positif di luar sekolah, misalnya kegiatan olahraga.
Selain menjaga kesehatan tubuh, kesibukan di luar sekolah seperti olahraga dapat membuat perhatian mereka tertuju ke arah kegiatan tersebut. Sehingga, memperkecil kemungkinan bagi mereka untuk melakukan penyimpangan prilaku seks bebas.
Perlu dikembangkan model pembinaan remaja yang berhubungan dengan kesehatan produksi.
Perlu adanya wadah untuk menampung permasalahan reproduksi remaja yang sesuai dengan kebutuhan. Informasi yang terarah baik secara formal maupun informal yang meliputi pendidikan seks, penyakit menular seksual, KB dan kegiatan lain juga dapat membantu menekan angka kejadian perilaku seks bebas di kalangan remaja.
Perlu adanya sikap tegas dari pemerintah dalam mengambil tindakan terhadap pelaku seks bebas.
Dengan memberikan hukuman yang sesuai bagi pelaku seks bebas, diharapkan mereka tidak mengulangi perbuatan tersebut.

solusi menanggulangi pergaulan bebas di kalangan remaja
a.      Menanamkan keimanan yang kokoh
Hal pertama yang harus dilakukan sebagai cara megatasi pergaulan  bebas adalah dengan menanamkan   keimanan yang kokoh dijiwa para remaja sekarang. memang saat ini kalangan remaja kita kebanyakan sudah tak mengindahkan lagi akan hal iman yang berkaitan dengan agama. Agama mengatur batasan-batasan setiap manusia dalam berinteraksi dengan lainnya. Jika seseorang  sudah memiliki iman yang kokoh maka ia sendirilah yang akan mengingatkan dirinya sendiri untuk  berada dalam batasan-batasan tersebut. Penanaman iman ini haruslah menjadi perhatian pertama dari semua pihak.
b.     Menanamkan nilai-nilai ketimuran
Cara mengatasi pergaulan bebas yang lain adalah membekali remaja dengan pemahaman  akan nilai-nilai ketimuran. Tentu saja nilai ketimuran ini selalu berkaitan dengan nilai keislaman yang juga membentuk akar budaya ketimuran. Nilai yang bersumberkan pada ajaran kespritualitas agama ini perlu dipegang. Termasuk meningkatkan derajat  keislaman dan kemoralitas pemeluknya.
c.      mengurangi menonton televisi
Televisi idealnya bisa menjadi sarana yang  mendidik dan bisa meningkatkan kualitas hidup seseorang. Namun kenyataannya saat ini harapan ini sangat jauh. Televisi kita terutama stasiun televisi  swasta, mereka lebih banyak menampilkan acara hiburan maupun sinetron-sinetron yang menawarkan nilai-nilai gaya hidup bebas (hedonis).
d.     Banyak beraktivitas secara positif
Cara  mengatasi pergaulan bebas ini menurut penelitian sangan efektif dijalankan. Pergaulan bebas biasanya dilakukan oleh kalangan muda yang banyak waktu longgar, banyak waktu bermain, bermalam minggu. Untuk mengantisipasi hal tersebut, mengalihkan waktu untuk kegiatan lewat hal-hal positif yang perlu terus dikembangkan misalnya melibatkan anak muda dalam organisasi sosial,menekuni hobinya serta masih banyak lagi.                                                                                                                                                                                
e.      Sosialisasi bahaya pergaulan bebas
Dikalangan remaja sering dilakukan karena  mereka tidak tahu akibat yang ditimbulkannya. Seperti misalnya penyakit kelamin yang mematikan. Nah sosialisasi ini memberikan informasi - informasi bahaya yang  ditimbulkan akibat pergaulan bebas ini perlu terus disebarkan dikalangan anak muda.
f.      Menegakkan aturan hukum
Bagi para pelakunya yang bangga melakukan hal tersebut,tak ada hal lain yang bisa menghentikan selain adanya perangkat hukum dan aturan hukum yang bisa menjeratnya. Setidaknya sebagai efek jera.
g.     Munakahat
Munakahat atau menikah. Cara ini efektif sekali dan memang disebutkan didalam syariat islam
h.     Say no to pacaran!
Jika belum cukup umur, jangan habiskan waktu dengan hubungan bernama pacaran. Sebab, dalam masa yang labil, remaja cenderung impulsive dan mudah terpengaruh bujuk rayu. Pacaran merupakan gerbang yang paling dekat dengan sex bebas. 
i.       Memilih teman dengan cermat
Salah satu cara mengatasi pergaulan bebas adalah dengan jeli memilih teman. Jika kalian mengamati perilaku teman tersebut tidak baik, segera jauhi dengan baik-baik. Jangan menoleris sikap tersebut. Sebab jika Anda terus-menerus menolerir, bisa jadi Anda yang terseret dalam perilakunya yang tak baik. 
j.       Perlunya remaja berpikir untuk masa depan

Jarang remaja memikirkan masa depan. Seandainya tiap remaja mampu menanamkan pertanyaan “apa yang akan terjadi pada diri saya nanti jika saya lalai dalam menyusun langkah untuk menjadi individu yang lebih baik?” kemudian hal itu diiringi dengan tindakan-tindakan positif untuk kemajuan diri para remaja.










Kesimpulan dan saran
A.Kesimpulan
Berdasarkan uraian dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah
dilakukan, maka peneliti dapat menarik kesimpulan mengenai deskripsi
tersebut adalah sebagai berikut:
1.Pemahaman ibu tentang pendidikan seks bagi remaja untuk mencegah
terjadinya seks bebas pada remaja yaitu sebagai berikut:

a.Pemahaman ibu terhadap tindakan seks bebas adalah ibu mengetahui hanya secara umum maraknya tindakan seks bebas saat ini. Pemahaman ibu terhadap sebab-sebab seks bebas kurang, dikarenakan ibu kurang mendapatkan informasi tentang pendidikan seks untuk mencegah terjadinya seks bebas dikalangan remaja. Pemahaman ibu terhadap dampak seks bebas pada remaja baik dalam segi bahaya fisik, bahaya prilaku dan kejiwaan, bahaya sosial, bahaya
perekonomian serta bahaya keagamaan kurang.

b.Serta pemahaman ibu terhadap cara menyampaikan pendidikan seks untuk mencegah terjadinya seks bebas dikalangan remaja yaitu pemahaman ibu kurang dalam menyampaikan pendidikan seks kepada anak remajanya karena ibu masih menganggap bahwa pendidikan
seks itu adalah hal yang tabu yang dirasa ibu hal tersebut tidak layak untuk disampaikan dan dibicarakan kepada anaknya. ibu memiliki keyakinan bahwa semakin bertambahnya usia dikemudian hari anak.

B.Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini maka terdapat beberapa saran yang
peneliti ajukan, diantaranya:
1.Perlunya diberikan penyuluhan kepada ibu-ibu tentang pendidikan seks bagi remaja untuk mencegah terjadinya seks bebas dikalangan remaja, agar ibu dapat menyampaikan pendidikan seks secara baik dan benar, hingga hilangnya pemikiran ibu-ibu bahwa pendidikan seks adalah hal yang tabu untuk diperbincangkan, diharapkan remaja mendapatkan pendidikan seks langsung dari rumah. Serta Pemerintah bisa lebih giat lagi dalam memberikan penyuluhan pendidikan seks untuk mencegah terjadinya seks bebas dikalangan remaja bagi ibu-ibu maupun remaja.

2.Ibu diharuskan untuk lebih memperhatikan anak remajanya dalam melakukan setiap aktivitas di rumah maupun di luar rumah.Sekolah bisa memfasilitasi remaja agar dapat memberikan pendidikan seks bagi remaja untuk mencegah terjadinya seks bebas dikalangan remaja secara keseluruhan. Tidak membatasi siswa/i, kelas dan waktu, agar pendidikan seks yang disampaikan dapat diterima siswa/i secara utuh tidak setengah-setengah dan rutin.


DAFTAR PUSTAKA

WWW.YOHANES-ALBERT.BLOGSPOT.COM



No comments:

Post a Comment