TUGAS PENJAS
SEKS BEBAS
DISUSUN
OLEH:
YOHANES
ALBERT
KELAS : X MIA 1
SMA NEGERI 1 LAMASI
TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran Tuhan
Yang Maha Esa atas rahmat dan petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas makalah dengan judul “seks
BEBAS”yang mana makalah ini disususn
bertujuan untuk memenuhi tugas Pancasila. Penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dan keterbtasan dalam penyajian data dalam makalah ini. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca
demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini
berguna dan dapat menambah pengetahuan pembaca.
Demikian makalah ini penulis susun,
apabila ada kata-kata yang kurang berkenan dan banyak terdapat kekurangan,
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
DAFTAR ISI
SAMPUL 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
PENDAHULUAN 4
LATAR BELAKANG 4
RUMUSAN
MASALAH 5
PEMBAHASAN 5-9
KESIMPULAN
DAN SARAN 10
DAFTAR
PUSTAKA 10
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG MASALAH
Fenomena seks bebas di Indonesia semakin memprihatinkan.
Data dari hasil survey (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) KPAI di 33 provinsi
dari Januari sampai Juli 2008 menunjukan 62,7% remaja SMP tidak perawan. (Badan
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) BKKBN
tahun 2009 menyebutkan hal yang sama bahwa terdapat 22,6%
remaja menganut seks bebas. Yayasan (Diskusi Kelompok Terarah) DKT menyatakan bahwa
89% remaja tidak setuju adanya seks pranikah, namun kenyataan yang terjadi di
lapangan 82% remaja punya teman yang
melakukan seks pranikah (news.okezone.com).Survey yang
dilakukan (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) BKKBN tahun 2008
menyebutkan 63% remaja di beberapa kota
besar di Indonesia telah melakukan seks pranikah.
Jabodetabek 51%, Bandung 54%, Surabaya
47% dan Medan 52%. Tahun 2006, (Perkumpulan Keluarga
Berencana Indonesia) PKBI menyebutkan, pertama kisaran umur pertama kali yakni
13-18 tahun melakukan hubungan seks.Kedua, 60% tidak menggunakan alat atau obat
kontrasepsi.Ketiga, 85% dilakukan di rumah sendiri .Kasus remaja yang hamil
diluar nikah meningkat signifikan. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan
Pelayanan Kesejahteraan Sosial (B2P3KS), Departemen Sosial Republik Indonesia
(Depsos RI) melakukan penelitian pada tahun 2007, dilakukan disebuah kota di
pulau Jawa. Yang paling menarik adalah melihat fakta populasi yang berdasarkan
pendidikan. Antara tahun 2002-2005, remaja (usia 10-24 tahun) yang mengalami
KDT (Kehamilan tidak dikehendaki) terbanyak adalah yang memiliki pendidikan
perguruan tinggi alias mahasiswi(59,22%), remaja yang berpendidikan SMU
(17,70%) dan yang paling kecil SMP (1,63%).
RUMUSAN MASALAH
v Pengertian seks bebas
v Dampak dari seks bebas
v Cara menghindari
v Cara menanggulai
PEMBAHASAN
Pengertian seks bebas secara umum
seks bebas adalah segala tingkah
laku yang didorong oleh hasrat seksual terhadap lawan jenis maupun sesama jenis
yang dilakukan di luar hubungan pernikahan mulai dari necking, petting sampai
intercourse dan bertentangan dengan norma-norma tingkah laku seksual dalam
masyarakat yang tidak bisa diterima secara umum.
Menurut para ahli :
v Kartono (1977) merupakan perilaku
yang didorong oleh hasrat seksual, dimana kebutuhan tersebut menjadi lebih
bebas jika dibandingkan dengan sistem regulasi tradisional dan bertentangan
dengan sistem norma yang berlaku dalam masyarakat.
v Desmita (2005) pengertian seks bebas
adalah segala cara mengekspresikan dan melepaskan dorongan seksual yang berasal
dari kematangan organ seksual, seperti berkencan intim, bercumbu, sampai
melakukan kontak seksual, tetapi perilaku tersebut dinilai tidak sesuai dengan
norma karena remaja belum memiliki pengalaman tentang seksual.
v Nevid dkk (1995) mengungkapkan bahwa
perilaku seks pranikah adalah hubungan seks antara pria dan wanita meskipun
tanpa adanya ikatan selama ada ketertarikan secara fisik. Maslow (dalam Hall
& Lindzey, 1993) bahwa terdapat kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi
manusia, salah satunya adalah kebutuhan fisiologis mencakup kebutuhan dasar
manusia dalam bertahan hidup, yaitu kebutuhan yang bersifat instinktif ini
biasanya akan sukar untuk dikendalikan atau ditahan oleh individu, terutama
dorongan seks.
v Cynthia (dalam Wicaksono, 2005) seks
juga diartikan sebagai hubungan seksual tanpa ikatan pada yang menyebabkan
berganti-ganti pasangan.
v Sarwono (2003) menyatakan, bahwa
seks bebas adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual baik
dengan lawan jenis maupun sesama jenis, mulai dari tingkah laku yang
dilakukannya seperti sentuhan, berciuman (kissing) berciuman belum sampai
menempelkan alat kelamin yang biasanya dilakukan dengan memegang payudara atau
melalui oral seks pada alat kelamin tetapi belum bersenggama (necking, dan
bercumbuan sampai menempelkan alat kelamin yaitu dengan saling
menggesek-gesekan alat kelamin dengan pasangan namun belum bersenggama
(petting, dan yang sudah bersenggama (intercourse), yang dilakukan diluar
hubungan pernikahan.
Dampak dari seks bebas
- Menciptakan kenangan buruk. Apabila seseorang terbukti telah melakukan seks pranikah atau seks bebas maka secara moral pelaku dihantui rasa bersalah yang berlarut-larut. Keluarga besar pelaku pun turut menanggung malu sehingga menjadi beban mental yang berat.
- Mengakibatkan kehamilan. Hubungan seks satu kali saja bisa mengakibatkan kehamilan bila dilakukan pada masa subur. kehamilan yang terjadi akibat seks bebas menjadi beban mental yang luar biasa. Kehamilan yang dianggap “Kecelakaan” ini mengakibatkan kesusahan dan malapetaka bagi pelaku bahkan keturunannya.
- Menggugurkan Kandungan (aborsi) dan pembunuhan bayi. Aborsi merupakan tindakan medis yang ilegal dan melanggar hukum. Aborsi mengakibatkan kemandulan bahkan Kanker Rahim. Menggugurkan kandungan dengan cara aborsi tidak aman, karena dapat mengakibatkan kematian.
- Penyebaran Penyakit. Penyakit kelamin akan menular melalui pasangan dan bahkan keturunannya. Penyebarannya melalui seks bebas dengan bergonta-ganti pasangan. Hubungan seks satu kali saja dapat menularkan penyakit bila dilakukan dengan orang yang tertular salah satu penyakit kelamin. Salah satu virus yang bisa ditularkan melalui hubungan seks adalah virus HIV.
- Timbul rasa ketagihan. Sekalisaja melakukan hubungan seksual akan mengakibatkan ketagihan untuk melakukan hubungan seksual.
Cara menghindari seks bebas
adanya kasih sayang, perhatian dari orang tua dalam hal
apapun serta pengawasan yang tidak bersifat mengekang.
Salah satu faktor terbesar yang
mengakibatkan remaja kita terjerumus ke dalam prilaku seks
bebas adalah kurangnya kasih sayang dan perhatian dari orang tuanya.
Perilaku seks bebas pada remaja saat ini sudah cukup parah. Peranan
agama dan keluarga sangat penting untuk mengantisipasi perilaku remaja
tersebut. Sebagai makhluk yang mempunyai sifat egoisme yang tinggi maka remaja
mempunyai pribadi yang sangat mudah terpengaruh oleh lingkungan di luar dirinya
akibat dari rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Tanpa adanya bimbingan maka
remaja dapat melakukan perilaku menyimpang. Untuk itu, diperlukan adanya
keterbukaan antara orang tua dan anak dengan melakukan komunikasi yang efektif.
Mungkin seperti menjadi tempat curhat bagi anak-anak anda, mendukung hobi yang
diinginkan selama kegiatan tersebut positif untuk dia.
Pengawasan yang perlu dan intensif
terhadap media komunikasi.
Pada usia remaja, mereka selalu
mempunyai keinginan untuk mengetahui, mencoba dan mencontoh segala hal. Seperti
dari media massa dan elektronik yang membuat remaja seringkali terpicu untuk
mengikuti seperti yang ada dalam tayangan tersebut. Oleh karena itu, diperlukan
adanya pengawasan dalam hal tersebut. Mungkin dengan mendampingi mereka saat
melihat tayangan tersebut.
Menambah kegiatan yang positif di
luar sekolah, misalnya kegiatan olahraga.
Selain menjaga kesehatan tubuh,
kesibukan di luar sekolah seperti olahraga dapat membuat perhatian mereka
tertuju ke arah kegiatan tersebut. Sehingga, memperkecil kemungkinan bagi mereka
untuk melakukan penyimpangan prilaku seks bebas.
Perlu dikembangkan model pembinaan
remaja yang berhubungan dengan kesehatan produksi.
Perlu adanya wadah untuk menampung
permasalahan reproduksi remaja yang sesuai dengan kebutuhan. Informasi yang
terarah baik secara formal maupun informal yang meliputi pendidikan seks,
penyakit menular seksual, KB dan kegiatan lain juga dapat membantu menekan
angka kejadian perilaku seks bebas di kalangan remaja.
Perlu adanya sikap tegas dari
pemerintah dalam mengambil tindakan terhadap pelaku seks bebas.
Dengan memberikan hukuman yang
sesuai bagi pelaku seks bebas, diharapkan mereka tidak mengulangi
perbuatan tersebut.
solusi
menanggulangi pergaulan bebas di kalangan remaja
a.
Menanamkan keimanan yang kokoh
Hal pertama yang harus dilakukan sebagai cara megatasi
pergaulan bebas adalah dengan menanamkan keimanan yang kokoh
dijiwa para remaja sekarang. memang saat ini kalangan remaja kita kebanyakan
sudah tak mengindahkan lagi akan hal iman yang berkaitan dengan agama. Agama
mengatur batasan-batasan setiap manusia dalam berinteraksi dengan lainnya. Jika
seseorang sudah memiliki iman yang kokoh maka ia sendirilah yang akan
mengingatkan dirinya sendiri untuk berada dalam batasan-batasan tersebut.
Penanaman iman ini haruslah menjadi perhatian pertama dari semua pihak.
b.
Menanamkan nilai-nilai ketimuran
Cara mengatasi pergaulan bebas yang lain adalah membekali
remaja dengan pemahaman akan nilai-nilai ketimuran. Tentu saja nilai
ketimuran ini selalu berkaitan dengan nilai keislaman yang juga membentuk akar
budaya ketimuran. Nilai yang bersumberkan pada ajaran kespritualitas agama ini
perlu dipegang. Termasuk meningkatkan derajat keislaman dan kemoralitas
pemeluknya.
c.
mengurangi menonton televisi
Televisi idealnya bisa menjadi sarana yang mendidik
dan bisa meningkatkan kualitas hidup seseorang. Namun kenyataannya saat ini
harapan ini sangat jauh. Televisi kita terutama stasiun televisi swasta,
mereka lebih banyak menampilkan acara hiburan maupun sinetron-sinetron yang
menawarkan nilai-nilai gaya hidup bebas (hedonis).
d. Banyak
beraktivitas secara positif
Cara mengatasi pergaulan bebas ini menurut penelitian
sangan efektif dijalankan. Pergaulan bebas biasanya dilakukan oleh kalangan
muda yang banyak waktu longgar, banyak waktu bermain, bermalam minggu. Untuk
mengantisipasi hal tersebut, mengalihkan waktu untuk kegiatan lewat hal-hal
positif yang perlu terus dikembangkan misalnya melibatkan anak muda dalam
organisasi sosial,menekuni hobinya serta masih banyak
lagi.
e.
Sosialisasi bahaya pergaulan bebas
Dikalangan remaja sering dilakukan karena mereka tidak
tahu akibat yang ditimbulkannya. Seperti misalnya penyakit kelamin yang
mematikan. Nah sosialisasi ini memberikan informasi - informasi bahaya
yang ditimbulkan akibat pergaulan bebas ini perlu terus disebarkan
dikalangan anak muda.
f.
Menegakkan aturan hukum
Bagi para pelakunya yang bangga melakukan hal tersebut,tak
ada hal lain yang bisa menghentikan selain adanya perangkat hukum dan aturan
hukum yang bisa menjeratnya. Setidaknya sebagai efek jera.
g. Munakahat
Munakahat atau menikah. Cara ini efektif sekali dan memang
disebutkan didalam syariat islam
h. Say no to
pacaran!
Jika belum cukup umur, jangan habiskan
waktu dengan hubungan bernama pacaran. Sebab, dalam masa yang labil, remaja cenderung
impulsive dan mudah terpengaruh bujuk rayu. Pacaran merupakan gerbang yang
paling dekat dengan sex bebas.
i.
Memilih teman dengan cermat
Salah satu cara mengatasi pergaulan bebas adalah dengan jeli
memilih teman. Jika kalian mengamati perilaku teman tersebut tidak baik, segera
jauhi dengan baik-baik. Jangan menoleris sikap tersebut. Sebab jika Anda
terus-menerus menolerir, bisa jadi Anda yang terseret dalam perilakunya yang
tak baik.
j.
Perlunya remaja berpikir untuk masa depan
Jarang remaja memikirkan masa depan. Seandainya tiap remaja
mampu menanamkan pertanyaan “apa yang akan terjadi pada diri saya nanti jika
saya lalai dalam menyusun langkah untuk menjadi individu yang lebih baik?”
kemudian hal itu diiringi dengan tindakan-tindakan positif untuk kemajuan diri
para remaja.
Kesimpulan dan saran
A.Kesimpulan
Berdasarkan uraian dari hasil
penelitian dan pembahasan yang telah
dilakukan, maka peneliti dapat
menarik kesimpulan mengenai deskripsi
tersebut adalah sebagai berikut:
1.Pemahaman ibu tentang pendidikan
seks bagi remaja untuk mencegah
terjadinya seks bebas pada remaja
yaitu sebagai berikut:
a.Pemahaman ibu terhadap tindakan
seks bebas adalah ibu mengetahui hanya secara umum maraknya tindakan seks bebas
saat ini. Pemahaman ibu terhadap sebab-sebab seks bebas kurang, dikarenakan ibu
kurang mendapatkan informasi tentang pendidikan seks untuk mencegah terjadinya
seks bebas dikalangan remaja. Pemahaman ibu terhadap dampak seks bebas pada remaja
baik dalam segi bahaya fisik, bahaya prilaku dan kejiwaan, bahaya sosial,
bahaya
perekonomian serta bahaya keagamaan
kurang.
b.Serta pemahaman ibu terhadap cara
menyampaikan pendidikan seks untuk mencegah terjadinya seks bebas dikalangan
remaja yaitu pemahaman ibu kurang dalam menyampaikan pendidikan seks kepada
anak remajanya karena ibu masih menganggap bahwa pendidikan
seks itu adalah hal yang tabu yang
dirasa ibu hal tersebut tidak layak untuk disampaikan dan dibicarakan kepada
anaknya. ibu memiliki keyakinan bahwa semakin bertambahnya usia dikemudian hari
anak.
B.Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini
maka terdapat beberapa saran yang
peneliti ajukan, diantaranya:
1.Perlunya diberikan penyuluhan
kepada ibu-ibu tentang pendidikan seks bagi remaja untuk mencegah terjadinya
seks bebas dikalangan remaja, agar ibu dapat menyampaikan pendidikan seks
secara baik dan benar, hingga hilangnya pemikiran ibu-ibu bahwa pendidikan seks
adalah hal yang tabu untuk diperbincangkan, diharapkan remaja mendapatkan
pendidikan seks langsung dari rumah. Serta Pemerintah bisa lebih giat lagi
dalam memberikan penyuluhan pendidikan seks untuk mencegah terjadinya seks
bebas dikalangan remaja bagi ibu-ibu maupun remaja.
2.Ibu diharuskan untuk lebih
memperhatikan anak remajanya dalam melakukan setiap aktivitas di rumah maupun
di luar rumah.Sekolah bisa memfasilitasi remaja agar dapat memberikan
pendidikan seks bagi remaja untuk mencegah terjadinya seks bebas dikalangan
remaja secara keseluruhan. Tidak membatasi siswa/i, kelas dan waktu, agar
pendidikan seks yang disampaikan dapat diterima siswa/i secara utuh tidak
setengah-setengah dan rutin.
DAFTAR
PUSTAKA
WWW.YOHANES-ALBERT.BLOGSPOT.COM
No comments:
Post a Comment